Sabtu, 05 Oktober 2013

FLYING FOX BUKAN BERARTI OUTBOUND

Maraknya kegiatan OUTBOUND dan permainan FLYING FOX ataupun semacamnya yang tengah menjamur saat ini, menjadi sebuah alternatif di sela-sela liburan sekolah ataupun rekreasi perusahaan yang hampir setiap orang pernah mencobanya. Bahkan tidak hanya satu atau dua kali kita pernah mencoba permainan-permainan seperti ini. Namun tidak sedikit yang beranggapan, bermain Flying Fox saja sudah berarti melakukan Outbound sepenuhnya. Fenomena ini seakan telah menjadi opini masyarakat mengenai program pelatihan OUTBOUNDJika dilihat dari sejarah dan tujuan Outbound jelas ini sangat jauh berbeda dengan opini yang menyebar luas di masyarakat saat ini yang menyatakan Outbound adalah Flying Fox ataupun sebaliknya.

FLYING FOX
Flying Fox yang kita kenal di Indonesia adalah sebuah permainan yang cukup mengasyikan, menyenangkan, sekaligus menegangkan yang dapat memacu adrenalin setiap orang yang mencobanya. Nama Flying Fox diambil dari nama hewan yang artinya rubah terbang, karena padasaat melakukan permainan ini layaknya seekor rubah yang sedang terbang.
Di Australia permainan ini  dikenal dengan nama Zip-Line yang berfungsi untuk men-suplai amunisi, makanan, atau alat-alat yang sulit di jangkau dengan menggunakan alat transportasi, seperti lereng yang curam ataupun sungai yang lebar.
Permainan Flying Fox memang sangat menarik bagi beberapa orang, tidak terbatas usia baik Dewasa maupun Anak-anak. namun memiliki kepuasan tersendiri bagi beberapa orang yang telah mencobanya. Permainan Flying Fox termasuk kedalam jenis permainan Hi-Rope. Dari sekian banyak variasi permainan Hi-Rope memang Flying Fox yang paling di kenal dan begitu di gemari banyak orang, mengingat sensasi seluncurnya dari ketinggian tertentu menuju ke tempat yang lebih rendah yang begitu menantang dan sangat menegangkan.
Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika kita ingin mencoba permainan ini;
1.      Pastikan bahwa alat-alat yang digunakan dalam pemainan ini menggunakan Standard Internasional, biasanya bertandakan UIAA (Union Internationale des Assosiation D’Alpinisme) dalam setiap item peralatannya.
2.      Perhatikan sudut kemiringan dari permainan ini, karena jika instalasi pada permainan ini terlalu miring akan menyebabkan hentakan yang sangat keras pada saat pemberhentian "semakin keras hentakan, semakin tinggi resiko terhadap kekuatan alat-alat yang digunakan".
3.      Perhatikan setiap operator dan pastikan bahwa para operator dalam permainan ini dalam keadaan siap daSAVETY, jika operator sudah siap dengan savety-nya sendiri, itu menandakan bahwa dia sudah betul-betul mengerti dan memahami resiko dalam permainan ini, sehingga dia akan sangat berhati-hati memperlakukan, dan memperhatikan keamanan setiap pesertanya.

OUTBOUND
Outbond berasal dari kata Outward Bound (terarah keluar) adalah sekolah pelatihan yang pertama kali didirikan di inggris, tepatnya dikota Wales oleh seorang pendidik yang bernama DR.Kurt Hahn pada tahun 1941. Dengan pengalaman hidupnya sebagai seorang pendidik DR.Kurt Hahn berhasil merangkum, mengambil, dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan dunia pada masa itu menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik. Awal tujuan dari metode pelatihan Outward Bound adalah melatih para pelaut muda Inggris agar menjadi seorang pelaut yang tangguh dan siap ketika menghadapi bencana kapal karam atau perang yang bias terjadi kapanpun dan tanpa dapat diduga.
Sesuai dengan namanya, metode pelatihan DR.Kurt Hahn menggunakan alam terbuka sebagai media pelatihannya yang meliputi : petualangan di Hutan Belantara, Berlayar, Mendaki Gunung, Bersampan di Sungai, dan sebagainya.
Pada tahun 1970-an sekolah pelatihan ini berkembang menjadi lebih dari 30 jaringan sekolah di berbagai negara. Yang tidak lagi di fokuskan untuk para pelaut muda melainkan untuk setiap orang yang berusia diatas 16 tahun keatas dan berbadan sehat. Karena terbukti efektif dalam melatih kepercayaan diri, melatih indra, kedisiplinan, dan pentingnya kerjasama guna memperbaiki watak, sikap, jiwa kepemimpinan, dan menemukan potensi-potensi diri yang tersembunyi pada setiap pesertanya.
Di Indonesia, program pelatihan Outward Bound dikenal dengan nama Outbound digolongkan menjadi dua yaitu Fun Outbound dan Outbound Training
1.      Fun Outbound biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya penuh dengan keceriaaan, namun tidak keluar dari Visi dan Misi OUTBOUN itu sendiri (Pengembangan Sumber Daya Manusia), dalam hal ini tetap akan ada pembahasan mengenai materi dan makna dari permain-permainan yang telah dilakukan saat itu, walaupun tidak terlalu mendalam, paling tidak para peserta akan mendapatkan penyegaran dan motivasi baru ketika kembali dengan rutinitas kesehariannya untuk lebih baik dari sebelumnya.
2.      Outbound Training yang biasanya dilakukan lebih serius, dengan pembahasan materi mengenai apa yang telah dilakukan secara lebih mendalam sehingga setiap peserta mampu memahami makna-makna dari setiap aktifitas yang dilakukan saat itu, dan dapat mengenali potensi-potensi, nilai positif dan negatif yang terdapat dalam dirinya masing-masing, juga menyadari akan pentingnya membangun sebuah kerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik, sehinnga dengan sendirinya para peserta dapat mengerti, dan memahami tentang pencapaian tujuan dari Organisasi atau Perusahaan yang ia tempati. Dalam hal ini setiap peserta harus siap dan komit terhadap situasi yang penuh dengan tantangan, juga melibatkan emosional secara Psikologis.
Yang lebih penting dalam kegiatan Outbound adalah, dibutuhkan Instruktur (biasa di sebut sebagai Fasilitator) yang benar-benar menguasai materi. Kebanyakan fasilitator outbound memiliki basic dalam berkegiatan di alam terbuka (walaupun tidak semua) mungkin karena kegiatan Outbound ini lebih sering dilakukan di alam terbuka, setidaknya setiap fasilitator harus betul-betul faham mengenai prosedur keamana berkegiatan di alam terbuka. Tapi ini saja tidak cukup, setiap fasilitator harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dan persuasif, dilengkapi dengan Ilmu Pengetahuan, Wawasan dan Pengalaman yang mendalam mengenai aspek organisasi sekaligus psikologi karena hal ini berpengaruh terhadap pendekatan secara emosional dengan para pesertanya. Jika seorang instruktur dapat menyesuaikan dengan baik  terhadap para pesertanya, maka akan dengan mudah menyampaikan materi dari simulasi-simulasi yang diberikan sehingga tujuan-tujuan dari pelaksanaan Outbound tersebut dapat tercapai dengan baik. Juga dalam pemecahan-pemecahan masalah yang biasanya selalu muncul dalam kegiatan seperti ini. Jika seorang instrutur tidak cermat dalam menanggapi permasalahan tersebut ini akan menjadikan konflik selama kegiatan berlangsung, sehingga Visi dan Misi dari pelatihannya sulit untuk tercapai. Oleh karena itu, bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang Instruktur dalam pelatihan Outbound ini.

KESIMPULAN
Outbound merupakan sebuah program yang tergabung dari berbagai Aktivitas dengan tujuan sebuah pencapaian yang diinginkan Organisasi ataupun Perusahaan.
Kebanyakan provider OUTBOUND biasanya selalu menyertakan permainan Flying Fox dalam setiap pengemasan program yang ditawarkan, entah karena Flying Fox memiliki nilai yang positif dalam melengkapi tujuan pelatihan itu sendiri, atau mungkin karena sensasi tantangan dan keceriaan dari Flying Fox tersebut. Jadi, mungkin karena hal itulah yang menyebabkan kebanyakan orang memandang bahwa Flying Fox dan OUTBOUND merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kesalahpahaman ini seringkali muncul dan mengabaikan definisi pelatihan Outbound. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat awam seringkali menjadi buruk sangka terhadap penyedia pelatihan Outbound yang menawarkan paket kegiatan outbound tanpa menyertakan permainan Flying Fox, Hi-Rope, Paint Ball dan lain sebagainya.
Jadi boleh dikata Flying Fox bukan berarti Outbond karena Outbond belum tentu ada Flying Fox, walaupun kadangkala Flying Fox di sertakan sebagai salah satu elemen dalam kegiatan Outbound. Begitupun sebaliknya, kita tidak melakukan OUTBOUND bila hanya datang ke suatu tempat penyedia fasilitas seperti Flying Fox, Paint Ball, Hi-Rope dan sebagainya kemudian membeli tiket untuk sekedar melakukan permainan-permainan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar