Sabtu, 05 Oktober 2013

OUTBOUND ADALAH

Pelatihan Alam Terbuka (Outbound Training) sudah ada sejak jaman yunani kuno. Pendidikan melalui kegiatan di Alam Terbuka ini dilakukan mulai tahun 1821, Secara sistematik pendidikan melalui kegiatan dimulai pada tahun 1941 di Inggris. Lembaga Pendidikan outbound didirikan oleh pendidik berkebangsaan Jerman bernama Kurt Hahn dan pedagang Inggris bernama Lawrence Holt, berdasarkan metode (Adventured Based Education) yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dikalangan masyarakat bahwa tindakan mereka membawa konsekuensi dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kasih sayang pada orang lain.
OUTBOUND adalah suatu program pelatihan dengan konsep belajar sambil bekerja, belajar sambil melakukan, serta belajar dengan pegalaman. Dengan alam sebagai medianya akan memberikan nilai tambah serta memperkuat tujuan yang harus dicapai. Dalam upaya pengembanan aset tersebut melalui para INDIVIDU yang dilibatakan dalam pelatihan ini. Dengan role to mode yang diterapkan dalam program ini, akan menjadikan peserta paham serta menyadari betapa penting dirinya bagi kelangsungan organisasi begitupun sebaliknya, termasuk keluarga dan masyarakat.
Esensi dari program Outbound ini adalah mengupayakan setiap individu, sebagai bagian dari organisasi dapat menempatkan diri apapun posisi dan jabatan yang dimilikinya sebagai sebuah tanggung jawab yang besar untuk mencapai tujuan tertinggi organisasi. Berdasarkan kemampuan individu, tim dengan modal mental yang positif, sesuai dengan tanggungjawab terhadap organisasi, dengan menggunakan metode pengajaran Andragogi dipadu dengan simulasiserta diskusi sehingga mengoptimalakan setiap tujuan yang hendak dicapai dalam setiap sessi dan program pelatihan.

  • Metode ini adalah sebuah simulasi kehidupan komplek menjadi sederhana. Alam semesta adalah sumber kearifan dan tempat belajar bagi semua orang. Kegiatan dalam Outbound Training adalah untuk menggambarkan kehidupan yang komplek dengan cara sederhana melalui penggunaan secara metafora. 
  • Metode Outbound Training menggunakan pendekatan melalui pengalaman (Experiental Learning ) menggunakan cara yang memberikan sebuah pengalaman langsung kepada para peserta pelatihan.
  • Metode ini penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan.


Outbound Training  adalah sebuah metode pelatihan dengan menggunakan simulasi-simulasi kecil yang dikemas dalam permainan yang menyenangkan, yang akan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam satu team. Bersantai bergembira sekaligus membentuk dan memahami pola sikap dan pola pikir team dalam kegiatan pelatihan dengan alam bebas sebagai medianya. Outbound sendiri dilandasi oleh semangat nilai budaya dan berimplementasi 10 nilai-nilai perilaku.


  • Self Confident - Mengatasi batas-batas keraguan diri. Mengekspresikan pendapat dan membuat keputusan, berani mencoba pengalaman baru.
  • Adaptability - Dinamis dan sensitive terhadap perubahan. Merubah dan mengatasi lingkungan baru serta menerima gaya-gaya baru.
  • Detrmination - Ketabahan dan kesulitan, menjaga ucapan, mengatasi kebosanan/ ketidaksenangan dari tugas. Mengerjakan apa yang mereka tahu itu benar.
  • Reacting to Challenge - Mengulangi tantangan baru dan menikmatinya, memperoleh kepuasan dari menyelesaikan tugas yang sulit.
  • Decision Making - Memberikan umpan yang baik yang membangun untuk membuat keputusan. Keinginan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
  • Accountability - Membuat keputusan setelah mempertimbangkan, mengamati secara langsung dan memperhitungkannya. Membuat penafsiran diri.
  • Team Work - Memecahkan permasalahan bersama dengan yang lainnya. Menikmati bagian dari sebuah team. Kebutuhan kelompok diatas kebutuhan pribadi. Menerima umpan umpan balik dan bertindak dalam kesatuan.
  • Focus - Selalu fokos terhadap tujuan dan selalu memberikan kemampuan terbaik.
  • Leadership - Bertanggung jawab dalam kelompok untuk kelompok. Membuat keputusan untuk kelompok. Memimpin dengan memberi contoh.
  • Kesempurnaan - Menghasilkan hasil yang maksimal dengan waktu yang minimal dalam setiap kegiatan Outbound dan selalu direview untuk diperbaiki sehingga mencapai kesempurnaan.
Lihat Juga:

FLYING FOX BUKAN BERARTI OUTBOUND

Maraknya kegiatan OUTBOUND dan permainan FLYING FOX ataupun semacamnya yang tengah menjamur saat ini, menjadi sebuah alternatif di sela-sela liburan sekolah ataupun rekreasi perusahaan yang hampir setiap orang pernah mencobanya. Bahkan tidak hanya satu atau dua kali kita pernah mencoba permainan-permainan seperti ini. Namun tidak sedikit yang beranggapan, bermain Flying Fox saja sudah berarti melakukan Outbound sepenuhnya. Fenomena ini seakan telah menjadi opini masyarakat mengenai program pelatihan OUTBOUNDJika dilihat dari sejarah dan tujuan Outbound jelas ini sangat jauh berbeda dengan opini yang menyebar luas di masyarakat saat ini yang menyatakan Outbound adalah Flying Fox ataupun sebaliknya.

FLYING FOX
Flying Fox yang kita kenal di Indonesia adalah sebuah permainan yang cukup mengasyikan, menyenangkan, sekaligus menegangkan yang dapat memacu adrenalin setiap orang yang mencobanya. Nama Flying Fox diambil dari nama hewan yang artinya rubah terbang, karena padasaat melakukan permainan ini layaknya seekor rubah yang sedang terbang.
Di Australia permainan ini  dikenal dengan nama Zip-Line yang berfungsi untuk men-suplai amunisi, makanan, atau alat-alat yang sulit di jangkau dengan menggunakan alat transportasi, seperti lereng yang curam ataupun sungai yang lebar.
Permainan Flying Fox memang sangat menarik bagi beberapa orang, tidak terbatas usia baik Dewasa maupun Anak-anak. namun memiliki kepuasan tersendiri bagi beberapa orang yang telah mencobanya. Permainan Flying Fox termasuk kedalam jenis permainan Hi-Rope. Dari sekian banyak variasi permainan Hi-Rope memang Flying Fox yang paling di kenal dan begitu di gemari banyak orang, mengingat sensasi seluncurnya dari ketinggian tertentu menuju ke tempat yang lebih rendah yang begitu menantang dan sangat menegangkan.
Ada beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika kita ingin mencoba permainan ini;
1.      Pastikan bahwa alat-alat yang digunakan dalam pemainan ini menggunakan Standard Internasional, biasanya bertandakan UIAA (Union Internationale des Assosiation D’Alpinisme) dalam setiap item peralatannya.
2.      Perhatikan sudut kemiringan dari permainan ini, karena jika instalasi pada permainan ini terlalu miring akan menyebabkan hentakan yang sangat keras pada saat pemberhentian "semakin keras hentakan, semakin tinggi resiko terhadap kekuatan alat-alat yang digunakan".
3.      Perhatikan setiap operator dan pastikan bahwa para operator dalam permainan ini dalam keadaan siap daSAVETY, jika operator sudah siap dengan savety-nya sendiri, itu menandakan bahwa dia sudah betul-betul mengerti dan memahami resiko dalam permainan ini, sehingga dia akan sangat berhati-hati memperlakukan, dan memperhatikan keamanan setiap pesertanya.

OUTBOUND
Outbond berasal dari kata Outward Bound (terarah keluar) adalah sekolah pelatihan yang pertama kali didirikan di inggris, tepatnya dikota Wales oleh seorang pendidik yang bernama DR.Kurt Hahn pada tahun 1941. Dengan pengalaman hidupnya sebagai seorang pendidik DR.Kurt Hahn berhasil merangkum, mengambil, dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan dunia pada masa itu menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik. Awal tujuan dari metode pelatihan Outward Bound adalah melatih para pelaut muda Inggris agar menjadi seorang pelaut yang tangguh dan siap ketika menghadapi bencana kapal karam atau perang yang bias terjadi kapanpun dan tanpa dapat diduga.
Sesuai dengan namanya, metode pelatihan DR.Kurt Hahn menggunakan alam terbuka sebagai media pelatihannya yang meliputi : petualangan di Hutan Belantara, Berlayar, Mendaki Gunung, Bersampan di Sungai, dan sebagainya.
Pada tahun 1970-an sekolah pelatihan ini berkembang menjadi lebih dari 30 jaringan sekolah di berbagai negara. Yang tidak lagi di fokuskan untuk para pelaut muda melainkan untuk setiap orang yang berusia diatas 16 tahun keatas dan berbadan sehat. Karena terbukti efektif dalam melatih kepercayaan diri, melatih indra, kedisiplinan, dan pentingnya kerjasama guna memperbaiki watak, sikap, jiwa kepemimpinan, dan menemukan potensi-potensi diri yang tersembunyi pada setiap pesertanya.
Di Indonesia, program pelatihan Outward Bound dikenal dengan nama Outbound digolongkan menjadi dua yaitu Fun Outbound dan Outbound Training
1.      Fun Outbound biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya penuh dengan keceriaaan, namun tidak keluar dari Visi dan Misi OUTBOUN itu sendiri (Pengembangan Sumber Daya Manusia), dalam hal ini tetap akan ada pembahasan mengenai materi dan makna dari permain-permainan yang telah dilakukan saat itu, walaupun tidak terlalu mendalam, paling tidak para peserta akan mendapatkan penyegaran dan motivasi baru ketika kembali dengan rutinitas kesehariannya untuk lebih baik dari sebelumnya.
2.      Outbound Training yang biasanya dilakukan lebih serius, dengan pembahasan materi mengenai apa yang telah dilakukan secara lebih mendalam sehingga setiap peserta mampu memahami makna-makna dari setiap aktifitas yang dilakukan saat itu, dan dapat mengenali potensi-potensi, nilai positif dan negatif yang terdapat dalam dirinya masing-masing, juga menyadari akan pentingnya membangun sebuah kerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik, sehinnga dengan sendirinya para peserta dapat mengerti, dan memahami tentang pencapaian tujuan dari Organisasi atau Perusahaan yang ia tempati. Dalam hal ini setiap peserta harus siap dan komit terhadap situasi yang penuh dengan tantangan, juga melibatkan emosional secara Psikologis.
Yang lebih penting dalam kegiatan Outbound adalah, dibutuhkan Instruktur (biasa di sebut sebagai Fasilitator) yang benar-benar menguasai materi. Kebanyakan fasilitator outbound memiliki basic dalam berkegiatan di alam terbuka (walaupun tidak semua) mungkin karena kegiatan Outbound ini lebih sering dilakukan di alam terbuka, setidaknya setiap fasilitator harus betul-betul faham mengenai prosedur keamana berkegiatan di alam terbuka. Tapi ini saja tidak cukup, setiap fasilitator harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dan persuasif, dilengkapi dengan Ilmu Pengetahuan, Wawasan dan Pengalaman yang mendalam mengenai aspek organisasi sekaligus psikologi karena hal ini berpengaruh terhadap pendekatan secara emosional dengan para pesertanya. Jika seorang instruktur dapat menyesuaikan dengan baik  terhadap para pesertanya, maka akan dengan mudah menyampaikan materi dari simulasi-simulasi yang diberikan sehingga tujuan-tujuan dari pelaksanaan Outbound tersebut dapat tercapai dengan baik. Juga dalam pemecahan-pemecahan masalah yang biasanya selalu muncul dalam kegiatan seperti ini. Jika seorang instrutur tidak cermat dalam menanggapi permasalahan tersebut ini akan menjadikan konflik selama kegiatan berlangsung, sehingga Visi dan Misi dari pelatihannya sulit untuk tercapai. Oleh karena itu, bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang Instruktur dalam pelatihan Outbound ini.

KESIMPULAN
Outbound merupakan sebuah program yang tergabung dari berbagai Aktivitas dengan tujuan sebuah pencapaian yang diinginkan Organisasi ataupun Perusahaan.
Kebanyakan provider OUTBOUND biasanya selalu menyertakan permainan Flying Fox dalam setiap pengemasan program yang ditawarkan, entah karena Flying Fox memiliki nilai yang positif dalam melengkapi tujuan pelatihan itu sendiri, atau mungkin karena sensasi tantangan dan keceriaan dari Flying Fox tersebut. Jadi, mungkin karena hal itulah yang menyebabkan kebanyakan orang memandang bahwa Flying Fox dan OUTBOUND merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kesalahpahaman ini seringkali muncul dan mengabaikan definisi pelatihan Outbound. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat awam seringkali menjadi buruk sangka terhadap penyedia pelatihan Outbound yang menawarkan paket kegiatan outbound tanpa menyertakan permainan Flying Fox, Hi-Rope, Paint Ball dan lain sebagainya.
Jadi boleh dikata Flying Fox bukan berarti Outbond karena Outbond belum tentu ada Flying Fox, walaupun kadangkala Flying Fox di sertakan sebagai salah satu elemen dalam kegiatan Outbound. Begitupun sebaliknya, kita tidak melakukan OUTBOUND bila hanya datang ke suatu tempat penyedia fasilitas seperti Flying Fox, Paint Ball, Hi-Rope dan sebagainya kemudian membeli tiket untuk sekedar melakukan permainan-permainan tersebut.